08 August 2010

Islah PKB Kecil Peluang

Minggu, 08 Agustus 2010 10:47 WIB

Penulis : Dinny Mutiah

JAKARTA--MI: Pintu islah yang digagas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kecil peluang untuk terjadi. Zanubah Chafsah Wahid atau Yenny Wahid menyampaikan sinyal untuk berjalan sendiri.

Terlebih lagi, Muhaimin Iskandar tidak hadir dalam acara tersebut. "Mending tidak usah islah karena sosok Gus Dur itu melekat dengan PKB. Dia deklarator. Masa dihilangkan begitu saja? Islah bisa dilakukan tapi syarat pertama tidak dipenuhi. Kalau islah hanya bagi-bagi jabatan, saya tidak tertarik," jelas Yenny kepada wartawan dalam peringatan milad Gus Dur, Sabtu (7/8) lalu, di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Ia menuturkan bahwa Muktamar Ancol yang diputuskan sebagai pemenang melalui keputusan Mahkamah Agung sebenarnya menghilangkan Gus Dur dari PKB. Hal itu menjadi hambatan terbesar bagi PKB untuk islah.

Ia tak khawatir PKB akhirnya harus berjalan sendiri-sendiri karena pendukung fanatik Gus Dur lebih besar daripada pendukung PKB. Kemungkinan untuk pendirian partai tandingan selalu terbuka jika syarat utama tak berhasil dipenuhi. Opsi ini paling lambat harus direalisasikan pada 2011 agar konsolidasi lebih matang.

"Memang baru wacana, tapi selalu dipertimbangkan menjadi opsi yang dipilih. Kami mau konsultasi dengan pengurus wilayah se-Indonesia. Jadi, masih panjang ke sana. Kami sebenarnya tidak menolak islah asal syarat utama terpenuhi, tapi sepertinya mereka menutup itu," tukasnya.

Belum ada konsep yang jelas, Yenny merasa wacana tersebut sudah ada penjegalan. Ia mengingatkan agar pihak Muhaimin untuk bertindak dengan adil. Ia sendiri meyakini jika partai tandingan, yang jika benar didirikan nantinya, akan memenangi pemilu, itu karena banyak pendukung Gus Dur memboikot PKB Imin.Belum ada konsep yang jelas, Yenny merasa wacana tersebut sudah ada penjegalan. Ia mengingatkan agar pihak Muhaimin untuk bertindak dengan adil. Ia sendiri meyakini jika partai tandingan, yang jika benar didirikan nantinya, akan memenangi pemilu, itu karena banyak pendukung Gus Dur memboikot PKB Imin.

"Kenapa harus takut? Kami sendiri yakin bisa melewati PT 5% karena kalau menghitung yang kemarin yang memboikot PKB Mas Imin hingga 70%," sahutnya.

Ia juga mengingatkan pihak Imin agar tidak bertindak manipulatif. Sebagai contoh adalah PKB Imin tetap memasang simbol dan lambang Gus Dur serta peluncuran buku untuk Gus Dur beberapa waktu lalu. Tindakan manipulatif tersebut, menurut dia, hanya untuk menipu lapisan bawah agar tetap mendapat dukungan suara dengan memanfaatkan ikatan emosional pendukung dengan Gus Dur.

"Kami minta Mas Imin tidak menggunakan simbol atau lambang berkaitan dengan Gus Dur kalau tidak mau mengakui Gus Dur. Lambang masih dipakai, lalu dibuatkan buku. Itu hanya untuk mengelabui konstituen di bawah," ujarnya gusar. (Din/OL-5)

Sumber berita : mediaindonesia.com

No comments: