19 March 2010

KENANGANKU DENGAN GUS DUR (19)

SERENADE

Gerimis salju tak mampu 'nutupi senyum
Awan merah lembayung di atas Lincoln Memorial
Kusandarkan seikat bunga Chrysanthemum
Sang waktu pun berkelebat ke ranah azal

Engkau pernah bercerita tentang suatu hari
Akan mengajakku napak tilas di sini
Menelisik jejak langkah dan jadi saksi
Seorang raksasa pembela hak-hak asasi

Kini tlah kau akhiri perjalanan panjang tanpa istirah
Sebelum kita berdua sempat berziarah
Membasuh luka-luka jiwa dan nurani yang resah
Jiwa-jiwa para penguasa lalim tak bermarwah

Seikat Chrysantemum putih adalah dirimu
Bersamaku senja ini, di bawah gerimis salju
Doa kubisikkan dalam kekhusyukan dan haru
Dan keyakinan, kalian berdua telah bertemu

Bagimu kini tak lagi ada batas jarak dan waktu
Untuk bercengkerama menghapus rindu
Bercerita tentang perjalanan anak-anak manusia
Mencari jatidiri sebagai wakil-wakil Tuhan di dunia

Para Malaikat dan bidadari Surga
Tak putus mengucap salam dan doa
Walau terpisah dinding sejarah dan bangsa
Tetap menyatu dalam cita 'muliakan manusia

Selamat berpisah sahabat dan guruku
Kuantar ziarah dan doa tanpa kehadiranmu
Dua jiwa kini menyatu dalam pelukMu
Membawa kemuliaan dan keharuman AsmaMu

(Samar, kudengar tawa mereka
Ah.. anggunnya sebuah persahabatan
Bertemu dalam angan dan cita
Dalam sosok Abraham dan Abdurrahman)



Washington, DC - State College, Januari 2010

Share

No comments: