By : Muhammad AS Hikam
Tampaknya kebebalan dan ketidakpekaan anggota DPR periode ini bukan semakin berkurang, tetapi semakin bertambah.(lihat link) Pius Lustrilanang (PL), yang nota bene dulu adalah aktivis yang pernah dijadikan target operasi Mawar zaman Orba, kini mulai merasakan kenikmatan sebagai elite politisi dan gerah ketika publik menyampaikan k...ritik terhadap prilakunya. Bukan memberikan penjelasan yang rasional dan mampu membuat rakyat menjadi simpati, justru dia menyodorkan arogansi yang luar biasa dengan mengatakan bahwa pembangunan gedung tidak ada hubungan dengan kemiskinan. Argumen ini mirip dengan apa yang biasanya dinyatakan para diktator ketika mereka membuang-buang uang dan bermewah-mewah, sementara rakyatnya harus mengais sampah dan hidupnya dicengkeran kemiskinan dan ketakutan.
![]() |
Pius Lustrilanang (detik.com) |
Belum lagi kalau dipikirkan apakah gedung DPR itu merupakan kebutuhan utama di tengah-tengah kondisi ekonomi makro negara yang amburadul. Dulu, ketika Bung Karno membuat gagasan mercu suar dengan membangun berbagai landmark seperti gelora Bung Karno dsb, beliau kemudian dikritik oleh penguasa Orba karena dianggap menyebabkan mengabaikan ekonomi dan rakyat miskin. Nah, sekarang, bukankah PL dkk sebetulnya sedang mengulangi hal yang sama? Mentalitas dari anggota DPR dan juga parpol yang sok mengklaim pro rakyat ternyata tidak "match" dengan prilaku ketika mereka berkuasa. Di ulang tahunnya yang ke 65, justru lembaga perwakilan rakyat ini dirusak nama dan reputasinya oleh para anggota Dewan hasil reformasi dan wakil parpol-parpol yang sok memakai slogan pro rakyat dan cinta tanah air!
Jika kebebalan anggota DPR seperti berjalan tanpa ada yang mengontrol sampai 2014, saya kira akan semakin rusaklah nama reformasi di republik ini. Atau jangan-jangan PL dkk sedang menjalankan sebuah missi untuk mendiskreditkan DPR dan reformasi dengan prilaku=prilaku bebal dan tak bertanggungjawab serta menghina rakyat Indonesia. Kalau nanti reformasi mengalami kehancuran dan muncul rezim baru yang lebih sangar, bisa jadi PL dkk akan menjadi orang-orang pertama yang akan mendapat hadiah dan posisi kunci karena keberhasilan mereka merusak reformasi dari dalam.
Sebelum itu terjadi, sangatlah urgen bagi rakyat untuk menghentikan penghianatan terhadap reformasi melalui proyek-proyek nista seperti pembangunan gedung DPR yang tidak punya empati terhadap rakyat yang diwakilinya dan nurani yang bersih. Kalaulah memang ada keperluan peningkatan infrastruktur bagi DPR, maka hal tersebut harus pula mengajak bicar dengan publik dan yang lebih penting lagi, harus memahami konteks di mana negara ini sedang berada.
No comments:
Post a Comment